Saya mengerti apa yang dimaksud Pak Joko Susilo tentang kampanye Stop Dreaming Start Action. Agar kita tidak menumpuk mimpi tanpa aksi. Akan lebih baik jika kita terus bermimpi tanpa melupakan aksi. Take ACTION to get Successful. Don’t stop dreaming for giving a new spirit. Charge your spirit with your dreaming.
Sebagai blogger yang ingin menjadi bagian dari SEOmania kategori pemula, saya coba memasuki dunia stop dreaming start action. Dunia yang berisi orang-orang dengan mimpi dan ambisi meraih mimpi agar terealisasi. Dulu saya hanya menumpuk mimpi-mimpi, ketika terbangun saya baru sadar hanya mimpi. Lalu saya baca-baca artikel Pak Joko Susilo, dan saya mulai teracuni. Kenapa selama ini saya hanya berdiam diri membiarkan mimpi tetap menjadi mimpi? Kenapa baru mimpi tanpa aksi yang membuat mimpi itu terealisasi? Pertanyaan-pertanyaan terpendam itulah yang membawa saya mencoba lomba stop dreaming start action. Berhenti sejenak dengan satu mimpi dan tetap fokus mengejar mimpi ini. Sebenarnya apa sih mimpi saya? Saya akui mimpi saya ingin menjadi kaya.
Mari berusaha menjadi kaya raya, bukan untuk MENDAPAT perlakuan istimewa tapi justru agar bisa MEMBERI perlakuan istimewa pada sekitar kita. Begitulah SMS dari rekan saya (Rabu 24 Juni 2009).
Mau kaya ya berusaha, kerja keras, pantang menyerah. Dulu saya baru mengumpulkan mimpi menjadi satu postingan berlabel my dream without action. Semoga kampanye ini membuat kita semua sadar akan pentingnya ACTION.
Ron Rubin & Stuart Avery Gold dalam bukunya "WOWISMS (Kata-kata bijak bagi pemimpi dan Pelaku)" Mimpikan 10.000 mimpi untuk mengetahui bahwa 10.000 mimpi hanyalah suatu permulaan.
Ya…mimpi hanyalah awal dari kesuksesan. Dan hanya bisa tercapai jika kita ACTION. Kayak syuting film selalu bilang take action. Buktikan mimpi dengan tindakan. Saya sering bermimpi menjadi penulis best seller, yang saya lakukan adalah menulis, menulis, menulis, menulis, menulis dan menulis. Karena itulah yang bisa mengasah kemampuan menulis saya. Bukan demi penghargaan atau prestise, tapi karena keinginan untuk berbagi, adapun penghargaan akan mengikutinya secara alami. Yang terpenting adalah menulis terus. Dan jangan lupa isi bensin dengan membaca. Karena membaca adalah kebutuhan primer seorang penulis sebagai bahan menulis. Membaca memperluas cakrawala. Jangan biarkan sifat malas membaca menguasai anda. Karena dengan membaca kita bisa menggenggam dunia.